"Fakta Unik Penyelenggaraan Olimpiade Modern" - Teman anehtapinyata.net olimpiade merupakan ajang olahraga internasional yang diadakan 4 tahun sekali. Olimpiade diikuti lebih dari 200 negara di dunia dan merupakan kompetisi olahraga terbesar di dunia. Awalnya olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai akhirnya pada tahun 393 M Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi, Theodosius. Namun pada tahun 1896, seorang bangsawan Perancis bernama Pierre Frèdy Baron de Coubertin mencoba kembali menghidupkan ajang olahraga ini, namun dengan format lebih modern dengan mengikutkan berbagai negara di dunia.
Teman anehtapinyata.net selanjutnya setelah pesta olahraga dunia pertama pada tahun 1896, setiap empat tahun sekali Olimpiade Musim Panas senantiasa diadakan kecuali tahun-tahun pada masa Perang Dunia II. Perubahan demi perubahan pun terjadi dalam Olimpiade Modern tersebut, seperti penambahan pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin pada tahun 1924. Awalnya penyelenggaraan Olimpiade musim dingin ini diadakan dalam tahun yang sama dengan Olimpiade Musim Panas. Namun pada tahun 1994, Olimpiade Musim Dingin diadakan selang 2 tahun dari pelaksanaan Olimpiade Musim Panas. Jika ditotal pelaksanaan Olimpiade telah berlangsung puluhan kali, 30 kali untuk Olimpiade Musim Panas dan 22 kali untuk Olimpiade Musim Dingin. Untuk Olimpiade Musim Panas XXXI dilaksanakan pada tahun 2016 di Rio De Janeiro, Brazil, sedangkan Olimpiade Musim Dingin XXIII dilaksanakan pada tahun 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan. Selama 117 tahun sejak diadakannya Olimpiade modern pertama pada tahun 1896 di Yunani, ajang ini telah menyimpan begitu banyak fakta unik dan menarik yang mungkin belum teman ketahui. Untuk menambah wawasan teman semua, berikut kami informasikan beberapa fakta unik tersebut. Semoga Bermanfaat.
Medali Emas Olimpiade Tidak Terbuat Dari Emas Murni
Teman anehtapinyata.net pasti banyak yang mengira jika medali emas untuk pemenang cabang lomba terbuat dari emas murni? Pasalnya dalam meraih juara 1 tersebut memerlukan perjuangan yang sangat keras, jadi wajar dihadiahi sesuatu yang berkelas juga. Namun sayangnya ternyata perkiraan teman tersebut salah, medali emas yang diberikan kepada atlet juara pada Olimpiade tidak sepenuhnya terbuat dari kandungan emas. Medali emas yang diberikan dalam lomba Olimpiade biasanya terbuat dan didominasi oleh logam lainnya yaitu perak. Emas pada medali Olimpiade hanya memiliki prosentase lebih kecil dibandingkan logam perak. Memang untuk desain masing-masing negara memiliki hak untuk membuat desain medali Olimpiade akan tetapi aturan dasarnya adalah medali berukuran diameter 60 mm dengan tebal 3 mm. Baik medali emas ataupun perak harus sama-sama memiliki kandungan perak yang memiliki komposisi kandungan perak sekitar 92,5%. Tetapi khusus untuk medali emas harus memiliki kandungan emas seberat minimal 6 gram untuk masing-masing medali.
Pada Tahun 1960 Untuk Pertama Kalinya Atlet Kulit Hitam Mendapat Medali Emas
Teman anehtapinyata.net Olimpiade Musim Panas ke XVII di Roma, Italia pada tahun 1960 bisa menjadi momentum yang sangat berharga khususnya bagi masyarakat kulit hitam. Pasalnya, pada saat itu salah seorang atlet kulit hitam berhasil mendapatkan medali emas untuk pertama kalinya. Abebe Bikila merupakan seorang atlet lari profesional asal Ethiopia yang berhasil memenangi kejuaraan lari marathon setelah berlari selama 12 jam. Uniknya lagi, dalam ajang tersebut Abebe tidak sepenuhnya menggunakan sepatu. Sepatunya rusak, untuk melanjutkan lomba dia harus berlari dengan bertelanjang kaki hingga mencapai finish. Untungnya kebiasaannya berlari tanpa menggunakan alas kaki di hutan dan dataran tinggi Ethipoia sangat membantunya pada saat lomba lari tersebut.
Atlet Termuda Olimpiade Berusia 10 Tahun
Teman anehtapinyata.net mungkin teman semua mengira atlet termuda dalam Olimpiade berusia 16-18 tahun? Tapi ternyata salah, atlet termuda dalam sejarah Olimpiade berusia 10 tahun. Dimitrios Loundras atlet Yunani dalam cabang olahraga senam tersebut merupakan atlet termuda yang pertama dan satu-satunya sekaligus yang terakhir di sejarah Olimpiade. Ini karena Dimitrios pertama kali mengikuti Olimpiade ini saat berusia 10 tahun dan memenangi medali perunggu. Setelah Olimpiade pertama pada tahun 1896 itu Olimpiade berikutnya menetapkan bahwa usia termuda untuk mengikuti Olimpiade adalah 16 tahun. Dengan perubahan aturan tersebut otomatis menjadikan Dimitrios sebagai satu-satunya atlet termuda sepanjang sejarah Olimpiade dan tidak akan pernah tergantikan lagi.
Arti Logo Lima Cincin Warna Olimpiade
Teman anehtapinyata.net mungkin tidak banyak teman tahu makna dari lambang 5 cincin dalam Olimpiade. Logo olimpiade berupa lima gelang berwarna-warni: biru, kuning, hitam, hijau, dan merah yang saling bertautan dan punya latar belakang putih. Banyak yang menyangka logo tersebut mewakili benua-benua di dunia. Biru untuk Eropa, kuning untuk Asia, hitam mewakili Afrika, hijau untuk Australia dan Oceania, dan Merah untuk Amerika. Namun ternyata sebenarnya, logo tersebut merepresentasikan persatuan lima benua di dunia dan bertemunya para atlet dari seluruh dunia di Olimpiade dan warna itu tak mewakili sebuah negara atau benua secara spesifik. Jadi, secara psikologis, lingkaran-lingkaran tersebut memiliki arti keseluruhan, penyatuan, kebersamaan dan keberlanjutan.
Baca Juga : Orang Buta dengan Kemampuan Mengejutkan Dunia
Sumber 1 Sumber 2 Sumber 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar